Dalam situasi seperti sekarang ini, tantangan dalam mendampingi anak-anak sungguh luar biasa. Pendidikan seperti apa yang pas kita berikan untuk anak perempuan, selain membesarkan dan membersamainya dengan penuh kasih sayang?
Artikel di bawah ini akan member gambaran bagaimana mendampingi anak perempuan, hanya satu, dua, tiga, atau mungkin lebih dari itu, ditinjau dari sisi Islam.
Putra-putri Bu Yuli |
Di dalam sebuah hadits disebutkan:
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Sudah sewajarnya jika kita memiliki anak perempuan, wajib membentenginya dengan ajaran Islam agar tidak termasuk golongan perempuan yang dimurkai Allah.
Mengasuh, mendidik, dan mendampingi anak perempuan itu ibarat kita sedang menyiapkan generasi tangguh masa depan. Generasi yang memiliki kepribadian Islam dan siap menghadapi segala keadaan. Bagaimana tidak, karena perempuan kelak akan menjadi ibu yang tugas utamanya sebagai “ummun wa robatul bait."
Selain menjamin hak-hak perempuan, Islam pun menjaga kaum perempuan dari segala yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Bagai mutiara yang mahal harganya, Islam menempatkan perempuan sebagai makhluk yang mulia yang harus dijaga.
Atas dasar inilah kemudian sejumlah aturan ditetapkan oleh Allah SWT, agar berikutnya, perempuan dapat menjalankan peran strategisnya sebagai pendidik umat generasi mendatang.
Rasulullah SAW bersabda,
Mengasuh, mendidik, dan mendampingi anak perempuan itu ibarat kita sedang menyiapkan generasi tangguh masa depan. Generasi yang memiliki kepribadian Islam dan siap menghadapi segala keadaan. Bagaimana tidak, karena perempuan kelak akan menjadi ibu yang tugas utamanya sebagai “ummun wa robatul bait."
Selain menjamin hak-hak perempuan, Islam pun menjaga kaum perempuan dari segala yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Bagai mutiara yang mahal harganya, Islam menempatkan perempuan sebagai makhluk yang mulia yang harus dijaga.
Atas dasar inilah kemudian sejumlah aturan ditetapkan oleh Allah SWT, agar berikutnya, perempuan dapat menjalankan peran strategisnya sebagai pendidik umat generasi mendatang.
Rasulullah SAW bersabda,
“ Barangsiapa yang mencukupi kebutuhan dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka dewasa, maka dia akan datang pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan aku dan dia (seperti ini), dan beliau mengumpulkan jari jemarinya.” (HR Muslim)
Tentang pengungkapan sikap kasih sayang orang tua kepada anak perempuannya. Rasulullah SAW telah memberikan contoh melalui pergaulannya dengan putrid beliau, Fatimah.
Aisyah RA berkisah, “ Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi dalam cara bicara maupun duduk daripada Fatimah.”
Aisyah RA berkata lagi, “ Biasanya apabila Nabi melihat Fatimah dating, beliau mengucapkan selamat dating kepadanya, lalu berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian beliau menggamit tangannya hingga beliau dudukkan Fatimah di tempat duduk beliau. Begitu pula apabaila Nabi datang padanya, maka Fatimah mengucapkan selamat datang pada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng tangannya, lalu menciumnya.”
Tentang pengungkapan sikap kasih sayang orang tua kepada anak perempuannya. Rasulullah SAW telah memberikan contoh melalui pergaulannya dengan putrid beliau, Fatimah.
Aisyah RA berkisah, “ Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi dalam cara bicara maupun duduk daripada Fatimah.”
Aisyah RA berkata lagi, “ Biasanya apabila Nabi melihat Fatimah dating, beliau mengucapkan selamat dating kepadanya, lalu berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian beliau menggamit tangannya hingga beliau dudukkan Fatimah di tempat duduk beliau. Begitu pula apabaila Nabi datang padanya, maka Fatimah mengucapkan selamat datang pada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng tangannya, lalu menciumnya.”
- Hal mendasar yang semestinya diajarkan pada semua anak adalah persoalan akidah, mengenalkan dan membiasakan anak melakukan ibadah, taat terhadap hukum-hukum Islam, dan mengajarkan akhlakul karimah.
- Tumbuhkan pada anak kecintaan pertama dan utama kepada Allah dengan melalui proses berfikir, sehingga akan tumbuh kecintaan yang benar kepada Allah Ta’ala.
- Ajak anak untuk mengidolakan pribadi Rasulullah SAW.
- Tanamkan kecintaan anak pada Al-Qur’an dengan membiasakan untuk membaca, memahami, menghafalkan, mengamalkan, dan memperjuangkannya.
- Latih kebiasaan beramal untuk meraih surga dan kasih sayang Allah.
- Ajarkan secara bertahap hukum-hukum syariah, khusus untuk anak perempuan, biasakanlah menutup aurat dengan jilbab dan kerudung sejak kecil, dan ajarkan segala hal tentang tata cara berpakaian dan berhias. Secara khusus, Islam memberikan aturan terkait hal ini untuk menjaga kehormatan perempuan.
Putri Bu Santi dan Bu Yuni |
Tips Mendampingi Anak Perempuan Jika mendekati masa balighMendekati masa baligh, ajarkan tentang haid dan hokum-hukumnya yang terkait dengan hal tersebut.
- Juga tata cara pergaulan dengan lawan jenis.
- Hal-hal praktis terkait dengan pekerjaan rumah tangga juga perlu dikenalkan sejak kecil, agar anak terampil dan cekatan dengan pekerjaan rumah tangga. Misal, membantu membersihkan rumah, memasak, mencuci, dan sebagainya, tentu dengan kemampuan dan tahapan usia anak.
- Tumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban untuk dirinya, keluarga, lingkungan dan dakwah Islam.
- Ketika menjelang memasuki usia pernikahan, ajarkan segala hal tentang jodoh, walimah, peran sebagai isteri, ibu dan kehidupan dalam berkeluarga. Segala ilmu yang diperlukan dalam memasuki kehidupan rumah tangga.
Putri tersayang Pak Janu |
Terima kasih kepada :
- Bu Yuli
- Bu Nina
- Bu Santi
- Bu Yuni
- Pak Janu
( Afwan, fotonya putra-putrinya dipampang di sini)