Sobat baiti, ada sebuah kiriman puisi dari Muhammad Afrizal. Berkisah tentang pilihan jalan di antara banyak pilihan. Jalan pulang yang membawa kepada keselamatan.
Puisi ini maknanya dalam sekali, jika kita renungi setiap pola ungkapnya. Serasa sesuai fakta dewasa ini. Dalam realitas kehidupan, kita akan dihadapkan kepada isme-isme, ideologi-ideologi, yang jika tidak hati-hati akan menjerumuskan kita kepada kenestapaan, karena makin jauh dengan aturan Allah.
Pilihan tepat adalah Islam, tentunya. Kesungguhan mencari dan menjalani kebenaran hakiki, kebenaran Islam, pasti akan menemui banyak halangan rintangan, menguras rasa, lelah. Namun tetap itu harus dijalani, karena itulah satu-satunya jalan keselamatan.
Hingga suatu masa, ketika semuanya hampir usai, diri menyadari, dan mensyukuri atas pilihan yang ditetapkan.
Setidaknya semua narasi di atas, tergambar dalam puisi ini.
Selamat merenung maknanya.
Aku Sudah Menemukan Jalan Pulang
Jalan pulang telah teramat suram
Debu debu liar menggerogoti pandangan
Aku kebingungan untuk memilih jalan
Padangan ku kabur dan sesekali buram
Aku berdiri sendiri disimpang jalan
Mengira-ngira kemana baiknya kaki ku melangkah
Diselimuti cemas aku menarik nafas
Diri mungkin lelah
Mungkin sangat lelah
Tak ku sangka,
Diujung jalan kudapati cahaya yang tak begitu nyata namun seperti nyata
Di baliknya sosok bayang yang coba ku lukis rautnya namun rumit!!
Sekali-kali melambai seolah meminta ku mendekapnya
Lambaian itu seperti menitip pesan
"Mari ke sini" katanya
Perlahan lahan kaki ku langkahkan
Perasaan takut sesekali mencoba menahan
Aku terus melangkah
Terus melangkah
Hingga hampir tiba
Lantas djiwa seolah menitipkan sebuah pesan
"Aku telah menemukan jalan pulang"
Semoga bermanfaat.
Aku kebingungan untuk memilih jalan
Padangan ku kabur dan sesekali buram
Aku berdiri sendiri disimpang jalan
Mengira-ngira kemana baiknya kaki ku melangkah
Diselimuti cemas aku menarik nafas
Diri mungkin lelah
Mungkin sangat lelah
Tak ku sangka,
Diujung jalan kudapati cahaya yang tak begitu nyata namun seperti nyata
Di baliknya sosok bayang yang coba ku lukis rautnya namun rumit!!
Sekali-kali melambai seolah meminta ku mendekapnya
Lambaian itu seperti menitip pesan
"Mari ke sini" katanya
Perlahan lahan kaki ku langkahkan
Perasaan takut sesekali mencoba menahan
Aku terus melangkah
Terus melangkah
Hingga hampir tiba
Lantas djiwa seolah menitipkan sebuah pesan
"Aku telah menemukan jalan pulang"
Semoga bermanfaat.