Blogger Jateng

1001 Cara Suami Mencari Kelebihan Istri

1001 Cara Suami Mencari Kelebihan Istri, sebuah judul bombastis yang saya buat. Ini tentu untuk menggambarkan betapa banyak sisi positif yang dimiliki seseorang, termasuk istri. Ini insya Allah bukanlah "lip Service", tapi memang begitulah semestinya kita menilai siapapun, dicari digali sebanyak mungkin sisi-sisi positif, bukan malah sebaliknya. 


Terus terang ini terinspirasi dari sebuah truk. Begini ceritanya. 

Sehabis keluar dari ruang praktek dokter sore kemarin, di depan ada sebuah pemandangan menarik. Sebuah truk besar, di kaca sampingnya tertulis kalimat, "Jangan Tinggalkan Yang Baik, demi yang Menarik".


Selalu ada sesuatu yang menarik di sekitar kita. Hal-hal sederhana yang jika diselami lebih mendalam lagi, akan ada makna yang bisa didapatkan. Bisa menjadi pengingat, sindiran, dan bahkan hantaman bagi kebebalan diri.


Seperti kalimat tadi, "Jangan Tinggalkan Yang Baik, demi yang Menarik", menarik juga untuk dibahas, jika dikaitkan dengan kehidupan rumah tangga. 


Godaan dalam rumah tangga beraneka macam, salah satunya dari lelaki/wanita lain yang bukan suami/istrinya. Ada semacam adagium yang ada di masyarakat, "rumput tetangga terlihat lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri", sebuah adagium yang perlu dikritisi dan tidak boleh menjadi pembenaran tingkah. 


Jika "rumput tetangga kelihatan lebih hijau dibanding rumput di pekarangan rumah sendiri", maka yang harus dilakukan adalah:


1. Berupaya menjadikan rumput di pekarangan rumah sendiri harus lebih hijau, dirawat, di siram, dan diberi pupuk yang memadai. 


Begitulah perumpamaan terhadap kondisi rumah tangga. Idealnya, sang suami berusaha keras sesuai kemampuan dirinya, untuk menjadikan istrinya tetap menarik dari segi fisiknya, mendidik agar perilakunya juga benar sesuai syariat dan penuh keelokan Karena menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala.

 

2. Jika pun dari segi fisiknya, wanita lain dianggap "lebih menarik" dibanding istrinya, maka suami haruslah melakukan beberapa hal berikut :


a. Mengatur ulang persepsinya tentang kata "menarik". Menarik tidaklah selalu sama dengan "cantik". Setiap manusia ada saja sisi yang menarik yang terkadang unik, yang tidak dimiliki orang lain. 


Misal, wajahnya biasa saja. Namun ia pintar masak, pintar mengelola keuangan, tidak royal belanja yang tidak perlu, dan pandai menyenangkan suami dengan senyuman tulusnya. 


Misal, wajahnya tak seelok wanita di luaran sana. Tapi, ia penyabar, lemah lembut dalam berbicara, juga taat beribadah. 


Misal, wajahnya biasa saja, namun semangatnya dalam mencari ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya, itulah keelokan sebenarnya. Apalagi yang suami cari, selain istri solihah. Setuju? 


Maka sisi-sisi ini lebih menarik dibanding dengan elok wajah namun boros, pemarah, atau juga jarang senyum kepada suami.

 

b. Suami lebih intens menggali sisi-sisi menarik yang ada pada istrinya. Digali dan disyukuri, sehingga makin lama insya Allah akan makin tumbuh rasa sayang dan cinta kasih kepada pasangannya itu. 


c. Tidak membanding-bandingkan dalam hal apapun terutama dalam penampilan luar, dengan wanita lain. Adapun jika suami menemukan kekurangan dalam segi keberagamaan pada istrinya, maka sudah menjadi tugasnya mendidik dengan panduan syariat. Membekalinya dengan keilmuan yang memadai, atau difasilitasi untuk ngaji kepada yang berkompeten.

 

d. Sering-sering memandang wajahnya, terutama ketika ia tak melihat kita atau ketika ia tidur. Dipandang sambil disyukuri, ingat-ingat segala kebaikannya, maka insya Allah akan makin besar rasa cinta kepadanya. Buktikan๐Ÿ˜…


Itu hanya sebagian cara kita sebagai suami, menggali sisi-sisi positif dari seorang istri (istri sendiri tentunya), sambil mengenyahkan atau memperbaiki sisi negatifnya. Tujuannya, tiada lain agar ia tetap menarik, dari sisi agamanya terutama. 


Dari semua itu, yang paling pokok adalah memunculkan kesadaran bahwa sang istri adalah orang BAIK, yang terbukti setia membersamai sejak awal cinta dalam rumah tangga disemai. Setia sejak semua dari nol, serba kekurangan serba paspasan. 


Adapun yang MENARIK di luaran, melihat kita setelah kita JADI, tak faham jatuh bangun kita dalam kehidupan. 


Maka langkah saya atau mungkin kita sebagai suami, membenarkah adagium yang ada di truk tadi, " JANGAN TINGGALKAN YANG BAIK DEMI YANG MENARIK". 


Sepakat? ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Semoga kita mampu.