Blogger Jateng

Apakah Aku Sudah Membalas Jasa Ibuku?

Illustrasi: Ummu Alila

Sebuah ikhtiar, memberi arti kepada B. A. K. T. I, memberi makna kepada sebuah kata, PENGABDIAN. Bakti dan pengabdian kepada siapa? Kepada sesosok mulia yang bernama IBU. Seorang manusia yang ditempatkan di tempat mulia dalam pandangan agama kita. 

Seorang lelaki menemui Umar radhiyallahu 'anhu. Dia berkata, "Wahai Amirul Mukminin. Ibuku sudah lemah dan renta. Aku menjadi kendaraannya. Aku gendong beliau di punggungku. Aku memuliakannya. Bersungguh-sungguh merawatnya sebagaimana beliau dulu bersungguh-sungguh merawatku. Apakah aku sudah cukup berterima kasih padanya?"

Umar menjawab, "Belum." Lelaki itu bertanya, "Kenapa begitu wahai Amirul Mukminin?"

Umar radhiyallahu 'anhu menjawab, "Sesungguhnya engkau merawat ibumu seperti itu sambil berharap bahwa kerepotan itu tidak lama. Sedangkan ibumu merawatmu sembari berharap kepada Allah agar engkau panjang umur."

Suatu ketika, ada seorang lelaki menggendong ibunya sembari bersyair, "Aku adalah ontanya yang patuh dikendarai. Ketika onta yang lain melarikan diri, aku setia menemani." 

Lelaki itu lalu bertanya kepada Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, "Apakah menurut Anda aku sudah membalas jasa ibuku?" Ibnu Umar menjawab, "Belum. Bahkan itu tak sebanding dengan satu tarikan nafas ibumu ketika melahirkanmu."

Dalam syariat Islam, kedudukan seorang ibu sungguh luar biasa. Allah perintahkan kita berlemah lembut kepada ibu dalam sikap dan tutur kata. Bahkan sekadar mendenguskan rasa kesal kepada ibu pun Allah melarangnya.

Ada tiga hal yang membuat kedudukan seorang ibu menjadi sangat istimewa. Pertama, beban berat saat mengandung. Kedua, perjuangan saat melahirkan. Ketiga, menyusui dan segala kerepotannya.

Ketiga hal tersebut hanya ada pada sosok ibu. Tidak pada sosok ayah. Ulama jelaskan bahwa ketiga hal itulah yang membuat Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam mengutamakan ibu tiga kali lebih dulu dari ayah.

Begitulah para salafush shalih dahulu memuliakan sosok ibu. Barangkali itulah yang membuat kehidupan mereka dahulu penuh keberkahan.

Oleh karena itu, penting sekali menunjukkan keutamaan sosok ibu, agar anak-anak dapat berkhidmat dengan tepat. Agar anak-anak tidak sampai terjerumus dalam sikap durhaka. Sebab, durhaka kepada orang tua termasuk salah satu dosa besar yang menjauhkan seorang hamba dari ridha Allah Ta'ala.


Bacaan: Ahadits Al-Akhlak, hal. 23-51