Blogger Jateng

Cara Cerdas Mengelola Keuangan, Agar Istri Tetap Disayang


Ini mah cerita buat "emak-emak" yang begitu padat aktivitasnya dalam mengelola rumah tangga. Selain melayani suami, mengurus dan mengasuh anak, juga sebagai "bendahara" pemegang keuangan keluarga. Ini hanya berbagi saja, tidak menggurui ya.

Menjadi seorang istri sekaligus ibu belum tentu paham betul cara merencanakan maupun mengatur keuangan rumah tangga. Padahal uang bulanan atau uang belanja sehari-hari dipegang oleh istri.

Jika mereka tidak tahu caranya merencanakan keuangan, bagaimana mungkin dapat menjamin kesejahteraan keluarga di masa depan. Untuk kebutuhan hari ini saja bisa jadi berantakan karena ketidakmampuan istri dalam mengatur keuangan.

Istri harus dapat membedakan mana kebutuhan sekarang, mana kebutuhan hari esok. Contoh kebutuhan hari ini, biaya makan, uang jajan anak, biaya SPP anak, membayar utang, dan lainnya. Sementara kebutuhan masa depan, di antaranya dana pensiun, investasi, biaya pendidikan anak, dana darurat, dan lainnya.

Semua itu harus direncanakan terkait keuangannya. Dengan demikian, uang bulanan atau uang belanja yang diberikan sang suami dapat digunakan semaksimal mungkin untuk sesuatu yang produktif, bukan konsumtif, seperti berbelanja barang-barang tidak penting.

Oleh karenanya, istri atau wanita harus cerdas dalam finansial. Berikut strategi yang bisa dipraktikkan dalam merencanakan keuangan:

Cara Cerdas Mengelola Keuangan


1. Cek kondisi keuangan

Sebagai istri, Anda dapat merencanakan keuangan jika sudah tahu kondisi keuangan keluarga. Caranya, buatlah daftar pemasukan dan pengeluaran setiap bulan secara rinci. Jangan sampai ada yang terlewat. Pos belanja ini harus mencakup segala kebutuhan pokok keluarga.

2. Hitung aset atau harta benda dan total utang

Buatlah daftar aset atau harta benda yang Anda miliki, baik itu emas, TV, kulkas, mobil, rumah, dan aset lainnya. Begitupun dengan utang. Totalkan jumlah utang, entah dalam bentuk uang, kredit barang, dan lain sebagainya.

Misalnya utang ke teman sekian, utang ke tukang kredit, dan lain sebagaimnay, jumlahkan seluruhnya. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui secara persis apakah utang lebih besar dari aset atau sebaliknya.

3. Tentukan kebutuhan dan keinginan

Sudah tahukan, perbedaan kebutuhan dan keinginan? Selayaknya kita bisa membedakan, mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Anda juga harus tahu apa saja kebutuhan dan keinginan keluarga untuk hari ini dan masa depan. Dengan begitu, Anda dapat memprioritaskan anggaran untuk sesuatu yang lebih penting. Contohnya saja menyiapkan dana pendidikan anak yang mau masuk kuliah dalam kurun waktu tiga tahun dan impian membeli mobil dalam dua tahun, atau ingin menunaikan ibadah haji. 

4. Buat batasan pengeluaran harian

Agar keuangan keluarga tetap stabil, Anda perlu membatasi pengeluaran harian. Jadi, jangan sampai keluar dari daftar belanja harian yang sudah disusun sedemikian rupa. Kalau tidak, dompet Anda bisa jebol sebelum waktunya.

5. Bawa daftar belanjaan

Maklum emak-emak kadang suka kalap kalau sudah belanja di supermarket, mal, atau tukang sayur sekalipun. Demi mengontrol pengeluaran Anda, lebih baik bawa daftar belanjaan dari rumah. Konsisten dalam membelanjakan yang sesuai daftar, jangan tergoda membeli barang lain di luar daftar tersebut.

6. Abaikan pengeluaran tidak penting

Jika ada tawaran diskon atau promo barang lain, abaikan saja. Toh itu tidak masuk daftar belanjaanmu meski harganya lebih murah karena sedang ada promo, kecuali memang itu termasuk prioritas yang sudah direncanakan. Utamakan membeli kebutuhan penting.

Seorang istri atau wanita pun harus pandai merencanakan keuangan untuk masa depan. Berpikir kreatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Itung-itung bantu suami.

7. Menabung uang receh

Seimaji


Biasanya wanita punya segudang ide untuk berhemat, selain memasak makanan sendiri di rumah. Ada juga ide kreatif, yakni menabung uang receh. Bisa menabung uang koin pecahan kecil, sampai nominal yang agak besar, seperti Rp5.000 atau Rp10 ribu per hari.

Sisihkan saja di dalam toples. Jia sudah terkumpul banyak, Anda dapat menyetorkannya ke bank sehingga menjadi simpanan untuk masa depan.

Mencari peluang bisnis

Bila punya keterampilan membuat kue, berjualan, atau skill lainnya, manfaatkan menjadi peluang bisnis. Contohnya merintis bisnis kue kering, buka warteg, katering, bahkan mendaftar sebagai reseller jualan online. Yang penting halal dan menghasilkan uang agar dapur tetap ngebul.


Istri Cerdas Finansial Dijamin Disayang Suami


Kalau ada istilah istri bisa masak disayang suami, mungkin di era sekarang bisa jadi disayang suami karena cerdas finansial. Pandai mengurus keuangan, berarti mahir pula dalam mengurus keluarga. Tahu betul mana kebutuhan keluarga, mana yang tidak. Istri cerdas finansial, keuangan keluarga bakal aman sentosa.

Saran lain dalam Mengelola Keuangan Rumah Tangga

1. Sisihkan untuk zakat, sedekah, dan donasi lainnya
2. Usahakan membeli emas sebagai simpanan

Adaptasi dari Cermati