Blogger Jateng

Sekolah Zaman Now itu bernama Sekolah Negeri Online


Ada yang lebih dahulu di-online-kan, misal pembayaran online, belanja online, dan sekarang sekolah juga ikut di-online-kan. Seloroh teman saya, katanya sekolah zaman now itu bernama Sekolah Negeri Online. 

Sekolah online untuk semua level pendidikan di masa pandemi ini memang sebuah opsi terbaik yang harus dipilih dan dijalankan. Tidak ideal, tapi tak ada pilihan lain, ketika tatap muka tidak bisa dijalankan. 

Jika kita sedikit memperhatikan, sekolah yang dalam pembelajarannya dilakukan secara online, memberikan hal positif, di samping tentu ada hal negatif yang muncul. 


Hal Positif Pembelajaran online 


Ada beberapa hal positif dari pembelajaran daring (online), yang didapatkan guru dan siswa, antara lain:

1. Menjadi melek teknologi 

Tadinya tak bisa mengoperasikan laptop, dengan belajar/mengajar secara online, ya terpaksa harus ngulik, bertanya ke sana ke sini untuk panduan pengoperasiannya.

Tadinya tak bisa membuat soal di Google Formulir, atau di Quizizz, terpaksa harus berusaha agar bisa membuatnya. 

Tadinya tak bisa Zoom-zooman, karena dipaksa keadaan, ya harus mengikutinya.

Dan banyak lagi contoh yang dialami guru dan siswa, yang semuanya mendorong untuk menjadi melek terhadap teknologi.

2. Menjadi lebih sering berkumpul dengan keluarga 

Karena guru memiliki kewajiban Work from Home atau bekerja dari rumah, dan siswa memiliki kewajiban Belajar dari Rumah (BDR), maka intensitas berkumpul bersama keluarga akan meningkat. 

Bukankah harta yang paling berharga itu keluarga? 

Dengan WFH dan BDR, quality time bersama keluarga akan tercipta, asal ada kesadaran dari semua pihak. 

3. Makin banyak waktu untuk beribadah 

Jika secara normal pembelajarannya, ada waktu yang terpakai untuk menempuh perjalanan ke sekolah, dan dari sekolah ke rumah. Namun dalam sekolah online, waktu yang terpakai untuk perjalanan, bisa dipangkas. 

Nah idealnya, waktu tersebut bisa digunakan oleh guru dan siswa, untuk menambah hafalan Al Qur'an misalnya. Atau melakukan pembiasaan lainnya, shalat dhuha, atau yang lainnya. 

Hal Negatif Pembelajaran online 

Kalau tadi yang positif-positif. Ternyata sekolah online juga menyisakan masalah-masalah atau ekses negatif.

Di antara ekses negatif dari pembelajaran online antara lain:

1. Menjadi lebih sering memegang HP

Memang ini menjadi hal yang tidak terhindarkan selama pembelajaran daring. Namun masalahnya, justru ketika KBM daring selesai pun, guru dan siswa masih banyak yang asyik dengan gadget nya, asyik dengan chat dan youtuban, asyik main gem, di luar pembelajaran tentu. 

Berbeda halnya dengan yang masih harus menyelesaikan tugas yang diberikan, itu tak jadi masalah. 

Lebih asyik dengan dunia maya dibanding dunia nyata, tentu ini sedikitnya mengikis makna kebersamaan dengan keluarga, dengan teman. 

2. Gangguan kesehatan 

Berlama-lama di depan laptop atau gadget, tentu sedikit banyaknya berpengaruh terhadap kesehatan, terutama mata. 

Ketika kesehatan mata terganggu, akan merembet ke organ lainnya. 

Juga berlama-lama duduk akan mengganggu kesehatan punggung dan pinggang. Apalagi posisi duduk yang tidak benar, akan mempercepat gangguan tulang punggung. 

3. Belanja kuota bertambah 

Untuk yang ketiga ini sebenarnya sudah teratasi dengan adanya bantuan quota dari pemerintah, walau belum semua menikmati. 

Untuk hal positif, alhamdulillah kita patut bersyukur kepada Allah Ta'ala. Dengan adanya pandemi, kita jadi bertambah ilmu, salah satunya dalam mengoperasikan laptop dan gadget, makin dekat dengan keluarga. 

Namun untuk yang negatif, perlu kiranya kita meminimalisirnya dengan yang kita mampu, dengan kesungguhan yang oftimal. 

Semoga kita senantiasa diberi kemudahan oleh Allah SWT, dan beroleh ridho-Nya atas segala langkah kita. 

Tak bisa dihindari, sekolah zaman now itu sekolah online

Foto: putri tersayang Abu Muzammil