Blogger Jateng

Tips Agar Suami atau Istri Tak Beranggapan Rumput Tetangga Lebih Hijau dan Menawan


Pernah mendengar ungkapan, "rumput tetangga lebih hijau"? Frasa ink biasanya diterapkan kepada kondisi ketika seorang suami atau istri, melihat istri atau suami orang lain, lebih menarik lebih menawan. 

Ini jelas perilaku yang diharamkan. Bagaimanapun seseorang yang menjadi pendanping hidup kita, adalah pilihan Allah untuk kita, sebagai amanah yang mesti dijaga.

Postingan ringan ini tentang hal di atas, kita akan mulai dari cuplikan perkataan Shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu yang berbunyi:

(عقل المرأة جمالها، وجمال الرجل عقله)

"Kecerdasan perempuan terletak pada kepandaiannya mempercantik dirinya, sedangkan ketampanan lelaki terletak pada kecerdasan nalarnya."

Maknanya adalah bahwa kecerdasan perempuan itu terletak pada kecantikannya yaitu ketika ia mampu menjadikan suaminya selalu betah di rumah, merasa tenang bersamanya dan ketagihan dalam bermesraan dengannya, sehingga suami tidak bermata keranjang melihat wanita lainnya. 

Inilah perempuan, kekuatannya ada pada kemampuannya dalam berhias (tazayyun) manja dan menggoda di hadapan suaminya.

Adapun ketampanan laki-laki adalah ketika ia cerdas, yakni tidak pernah kehilangan ide untuk mengantarkan keluarganya menuju kepada setiap kebaikan dunia dan akhirat. 

Ia mendidik dan menunjukkan jalan yang harus ditempuh kepada anak dan istrinya. Inilah lelaki, kekuatannya pada tanggung jawab dan visinya. Laki banget pokoknya. 

Jika keduanya memerankan fungsi dengan baik, maka akan terwujud ketenangan, cinta dan kasih sayang. Istri akan merasa dilindungi dan dimuliakan. Ia tidak akan mencari dada bidang lain tempat ia bersandar. Meski suami tidak se-six pack seperti binaragawan itu atau seganteng aktor film Korea. 

Sebaliknya, suami akan merasa puas dan dimanjakan. Suami tidak akan lagi melihat rumput tetangga lebih hijau. Kalaupun itu sempat terbesit, maka ia segera sadar untuk segera merawat rumputnya yang mulai layu. Memberi nafkah kosmetika yang memadai. Atau jangan-jangan glowingnya rumput tetangga hanyalah fatamorgana, karena ternyata itu rumput sintetis. Nah loh. 

[Catatan pinggir Muraja'ah Kitab Adab al-Islam fi Nizham al-Usrah Pertemuan ke-2, Mahad Khadimus Sunnah Bandung, bersama Ajengan Yuana]