Blogger Jateng

Cita Semua Keluarga, Bersama dalam SAMAWA, dan Di Akhir Beroleh Surga

Indah nian ketika melihat keluarga siapapun, asal muslim, bisa bahagia dalam bingkai pernikahannya, sama-sama bahu membahu dalam ketaatan, dan saling belajar dari kekhilafan.

Adalah cita semua keluarga, bisa bahagia bersama di dunia, dan di akhir perjalanan, bersama pula beroleh surga.

Saya, anda, dan kita takkan pernah malu untuk meniru dari sahabat lainnya,  meniru Keharmonisan, meniru cara mengenyahkan segala halang rintang, meniru kebersamaan dalam ketaatan, meniru bagaimana cara terindah mengayuh bahtera rumah tangga. 

Jika semua itu dasarnya lillah, tak mungkin bersemayam dalam diri rasa iri. Yang ada, sahabat bahagia, kita pun bahagia. 

Walau setiap rumah tangga memiliki ujian yang berbeda, namun satu yang pasti, bahwa setiap ujian itu menghadirkan peningkatan kedewasaan, jika dihadapi dengan solusi dari ilahi.

Izinkan kami, menghadirkan rona bahagia di satu keluarga sahabat kami, sekaligus harap cemas akan amanah yang Allah titipkan. Sahabat kami, Bu Nina Gartina dan Pak Billy Munawar.



Our last place🍃
Hope in our smile paradise💕

Mampukah kita mempertanggungjawabkan?

Proses belajar kita, begitu tertatih untuk menjalankan segala amanah

Hanya mampu dada tersesak, ketika hati sudah tak mampu memungkiri sesatnya diri😥

Sambil dalam detik itupun juga, dosa-dosa kembali, saking hati sulit terkendali💔

Bagaimana ini???????😩 Padahal mati adalah pasti😢

Bisa jadi pada detik ini😭😭😭 Penuh malu kami mau, matikan kami dalam HUSNUL KHATIMAH😇🌹

Melanjutkan kebahagiaan bersama, izinkan kami menghadiahkan sebuah untaian kata, sekedar mengiringi rona bahagia keluarga Bu Yuliana Gultom bersama sang Suami, Pak Eky Novrizon.



Hargailah yang ada sebelum ia pergi, memang pergi itu pasti setelah adanya, jangan sampai sesal tersisa

 

Jangan sampai amarah menjadi bibit penyesalan, sebab gengsi kita buang waktu yang terbatas dan sedikit ada

 

Cinta punya banyak ujian, misalnya kesabaran, menerima kekurangan, dan kemampuan memaafkan lapang dada

 

Karena kita cenderung mengungkit, menyalahkan, bangga merasa benar, dan senang akan kesalahan orang

 

Tapi ketahuilah, bahwa kita ini terbatas oleh waktu, bila sudah tiba waktunya berpisah yang tersisa kepedihan

 

Maka manfaatkan semua yang kita miliki, untuk mencipta momen-momen yang akan dikenang indah dan mesra

 

Dan kita tahu, momen-momen indah kita itu saat kita bersama yang kita cintai, dalam taat dan dalam takwa

 

Cintai secara utuh pasanganmu karena Allah, ajak senantiasa dalam ketaatan, tulislah kisah nan indah 😀😀😀

 

Kata-kata sesungguhnya tak bisa menggambarkan secara utuh tentang sesuatu, apalagi perasaan. Namun kata sedikitnya akan menjadi wewakil dari rasa itu, walau memang tak utuh.


Kebahagiaan ketika bersama, ada kerinduan ketika berjauhan. Selagi ada, tetaplah di sampingku, begitulah kira-kira ungkapan rasa sahabat kami, Bu Santi Kurniawati yang terlihat bahagia berada di samping sang suami, Pak Cahri.



Ada rindu dalam jarak, cinta dalam perpisahan, kasih dalam kesendirian, bila semua dilakukan dijalan Allah

Berkah dalam kesempitan, nikmat dalam kekurangan, syukur dalam kesulitan, selama karena Allah

Ada masa depan dalam masa lalu, terulang kembali seperti roda yang berputar, bila itu adalah janji Allah

Tetaplah disampingku, sampai Allah memberikan janji-Nya, setidaknya tetaplah disampingku sampai berakhir.

Bersama dalam suka, juga menjadi penawar ketika duka, menjadi fungsi persahabatan suami istri. Ya, idealnya, suami adalah sahabat bagi istri, begitupun sebaliknya. Menjadi tempat curhat yang menyenangkan, nyaman. Seperti itu pula yang dirasakan Bu Yuni Choirunnisa bersama sang suami tercinta, Pak Walad Mustasyfaini.


Ya Allah, ini hanya sebagian fragmen kebahagiaan sahabat-sahabat kami bersama keluarganya. Ingin sekali membagi semua, namun ruang kata yang terbatas, yang tidak "mengizinkan" rona bahagia keluarga yang lain untuk tampil di sini.

Semua keluarga punya tujuan, arah, yang hendak dicapai. Semua memiliki kekurangan, namun itu tak menjadi alibi untuk berhenti. Biduk harus terus dikayuh, kesetiaan adalah kuncinya. Yang ada di samping kita, adalah jawaban dari doa-doa yang kita panjatkan.

Barokallohu fiikum...