Our last place🍃
Hope in our smile paradise💕
Mampukah kita mempertanggungjawabkan?
Proses belajar kita, begitu tertatih untuk menjalankan segala amanah
Hanya mampu dada tersesak, ketika hati sudah tak mampu memungkiri sesatnya diri😥
Sambil dalam detik itupun juga, dosa-dosa kembali, saking hati sulit terkendali💔
Bagaimana ini???????😩 Padahal mati adalah pasti😢
Bisa jadi pada detik ini😭😭😭 Penuh malu kami mau, matikan kami dalam HUSNUL KHATIMAH😇🌹
Melanjutkan kebahagiaan bersama, izinkan kami menghadiahkan sebuah untaian kata, sekedar mengiringi rona bahagia keluarga Bu Yuliana Gultom bersama sang Suami, Pak Eky Novrizon.
Hargailah yang ada sebelum ia pergi, memang pergi itu pasti setelah adanya, jangan sampai sesal tersisa
Jangan sampai amarah menjadi bibit penyesalan, sebab gengsi kita buang waktu yang terbatas dan sedikit ada
Cinta punya banyak ujian, misalnya kesabaran, menerima kekurangan, dan kemampuan memaafkan lapang dada
Karena kita cenderung mengungkit, menyalahkan, bangga merasa benar, dan senang akan kesalahan orang
Tapi ketahuilah, bahwa kita ini terbatas oleh waktu, bila sudah tiba waktunya berpisah yang tersisa kepedihan
Maka manfaatkan semua yang kita miliki, untuk mencipta momen-momen yang akan dikenang indah dan mesra
Dan kita tahu, momen-momen indah kita itu saat kita bersama yang kita cintai, dalam taat dan dalam takwa
Cintai secara utuh pasanganmu karena Allah, ajak senantiasa dalam ketaatan, tulislah kisah nan indah 😀😀😀
Kata-kata sesungguhnya tak bisa menggambarkan secara utuh tentang sesuatu, apalagi perasaan. Namun kata sedikitnya akan menjadi wewakil dari rasa itu, walau memang tak utuh.
Kebahagiaan ketika bersama, ada kerinduan ketika berjauhan. Selagi ada, tetaplah di sampingku, begitulah kira-kira ungkapan rasa sahabat kami, Bu Santi Kurniawati yang terlihat bahagia berada di samping sang suami, Pak Cahri.
Ada rindu dalam jarak, cinta dalam perpisahan, kasih dalam kesendirian, bila semua dilakukan dijalan Allah
Berkah dalam kesempitan, nikmat dalam kekurangan, syukur dalam kesulitan, selama karena Allah
Ada masa depan dalam masa lalu, terulang kembali seperti roda yang berputar, bila itu adalah janji Allah
Tetaplah disampingku, sampai Allah memberikan janji-Nya, setidaknya tetaplah disampingku sampai berakhir.
Bersama dalam suka, juga menjadi penawar ketika duka, menjadi fungsi persahabatan suami istri. Ya, idealnya, suami adalah sahabat bagi istri, begitupun sebaliknya. Menjadi tempat curhat yang menyenangkan, nyaman. Seperti itu pula yang dirasakan Bu Yuni Choirunnisa bersama sang suami tercinta, Pak Walad Mustasyfaini.
Ya Allah, ini hanya sebagian fragmen kebahagiaan sahabat-sahabat kami bersama keluarganya. Ingin sekali membagi semua, namun ruang kata yang terbatas, yang tidak "mengizinkan" rona bahagia keluarga yang lain untuk tampil di sini.
Semua keluarga punya tujuan, arah, yang hendak dicapai. Semua memiliki kekurangan, namun itu tak menjadi alibi untuk berhenti. Biduk harus terus dikayuh, kesetiaan adalah kuncinya. Yang ada di samping kita, adalah jawaban dari doa-doa yang kita panjatkan.
Barokallohu fiikum...