Blogger Jateng

Tak Hanya Lelaki, Wanita Pun Harus BAPER

Saya yakin semua mengenal istilah BAPER. kata yang satu ini sudah sangat akrab diucapkan dalam keseharian. Baik muda maupun yang sudah melewati masa muda (maaf saya kurang  berani menyebut tua 😀), mungkin sudah pernah mengucapkan kata BAPER. Apa itu baper?


Menurut Merdeka, Istilah baper ini diketahui merupakan sebuah kependekan dari Bawa Perasaan, yang kemudian disingkat agar lebih mudah dengan istilah baper. Dalam hal ini, baper merujuk pada kondisi di mana seseorang terlalu mengambil hati atau perasaan dari setiap perkataan atau tindakan orang lain. 

Dengan kata lain, saat sahabat mendapatkan perkataan atau sikap yang tidak sesuai ekspektasi maka dengan mudah akan terbawa oleh suatu perasaan yang ditimbulkan. Baik itu sedih, marah, kecewa dan sebagainya.

Meskipun begitu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya istilah baper juga sering kali dipakai ketika seseorang terbawa perasaan senang dan luluh karena menerima kata-kata manis dari pasangan. Sehingga dapat dipahami, bahwa baper atau bawa perasaan meliputi berbagai macam emosi. Begitu deh penjelasannya.

Tak Hanya Lelaki, Wanita Pun Harus BAPER


Tak dipungkiri, istilah BAPER merujuk kepada sesuatu yang kurang "keren". Ketika seseorang dijuluki "baperan", maka itu umumnya identik dengan seorang yang kepribadiannya "low", kurang "fight", dan lain-lain, walau tidak selalu demikian.

Tapi, justru saya menganjurkan sahabat semua untuk BAPER. siapapun sahabat, baik ikhwan ataupun akhwat, lelaki maupun wanita.

BAPER yang wajib ini adalah baper kependekkan dari BAWA PERUBAHAN.

Ini tentu sesuai dengan fitrah alamiah seorang yang mengaku dirinya MUSLIM. salah satu taklif (beban) yang harus ditunaikan adalah BAWA PERUBAHAN dengan dakwah.

Allah 'Azza wa jalla berfirman:

ٱدْعُ Ø¥ِÙ„َÙ‰ٰ سَبِيلِ رَبِّÙƒَ بِٱلْØ­ِÙƒْÙ…َØ©ِ ÙˆَٱلْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ ٱلْØ­َسَÙ†َØ©ِ ۖ ÙˆَجَٰدِÙ„ْÙ‡ُÙ… بِٱلَّتِÙ‰ Ù‡ِÙ‰َ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS An-Nahl :125)

Berdakwah adalah menyeru kepada Allah, mengajak kepada ketaatan melaksanakan syari'at, sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, adalah upaya untuk BAWA PERUBAHAN.

Jika siapapun yang didakwahi tidak  berubah, maka kita sudah memenuhi seruan Allah melalui ayat di atas, untuk berdakwah.

Dalam bahasa sederhana, BAPER ini, dakwah ini, adalah UPAYA MEWARNAI dengan kebaikan Islam. Jika pun tak mampu mewarnai, setidaknya kita TIDAK DIWARNAI dengan keburukan.

Bagaimana Caranya Agar Kita menjadi BAPER (bawa Perubahan)?


Menjadi muslim yang memenuhi perintah Allah untuk melaksanakan dakwah, menjadi "agen" yang membawa perubahan, adalah sebaik-baiknya muslim. Dalam hal ini Allah b
erfirman:

ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِّÙ…َّÙ† دَعَآ Ø¥ِÙ„َÙ‰ ٱللَّÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَٰÙ„ِØ­ًا ÙˆَÙ‚َالَ Ø¥ِÙ†َّÙ†ِÙ‰ Ù…ِÙ†َ ٱلْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِينَ

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri
?" (QS Fussilat :33)

Untuk mencapai maqom tersebut, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjadi muslim BAPER (bawa Perubahan):

1. Perkuat kualitas keimanan dan keislaman, dengan mengikuti kajian-kajian intensif (halqoh)  segala hal tentang Islam, dengan guru yang keilmuannya bersanad (nyambung) tentunya. Ini terutama khususon bagi kita yang tak sempat mengenyam pendidikan di pesantren. Adapun ilmu Islam dari Youtube ataupun medsos, hanya sekedar penambah pemahaman.

2. Konsisten memperbaiki diri dalam berbicara, bersikap, beribadah, berinteraksi, dan lain sebagainya. Berupaya menjadi baik, walaupun memang berat, tak semudah mengatakan atau menuliskannya. 

3. Konsisten berdakwah dengan cara apapun dan media apapun yang mampu dilakukan. Baik secara langsung maupun melalui media sosial, blog, dan yang lainnya. Bukan hanya kebaikan itu disampaikan kepada orang lain, namun juga yang utama adalah nasehat untuk diri sendiri.

Ada sebuah untaian kalimat tentang prinsip menyampaikan kebaikan:

Aku mengambil Peran untuk mengajak Kebaikan bukan berarti sudah Baik.

Justru Peran ini aku ambil untuk Menekan potensi Futur yang Tinggi dalam diri.

Biarkan diri ini Malu dengan apa - apa yang aku Serukan sendiri ...


Jika kesadaran demi kesadaran ini, kesadaran dan kerendah-hatian dalam berdakwah, terus digemakan dalam jiwa, maka apapun yang kita katakan kita tuliskan, dikontrol dengan prinsip, dakwah ini adalah menasehati diri sebelum menasehati orang lain. 

Kesadaran bahwa dakwah itu MEMAHAMI dan MEMAHAMKAN. Memahami siapa yang menjadi target dakwah, karakternya, kecenderungannya dan lain-lain. Memahamkan tentang Islam yang bersumber dari Al Qur'an dan As-Sunnah dengan cara terbaik.

Terakhir

Menjadi muslim BAPER (Bawa Perubahan) bukan saja bagus tapi harus. Berupaya memberi warna kebaikan kepada keluarga,  teman terdekat, dan lingkungan di mana kita tinggal. 

Semoga kita menjadi bagian dari muslim BAPER, muslim yang mem-BAWA PERUBAHAN.